Home EVENT

Universitas Indonesia Edukasi Warga Kepulauan Selayar Terkait Mitigasi Bencana dengan Teknik Storytelling

Citra Wardhani
Dr. Suma Riella Rusdiarti (baju biru) selaku Ketua Tim Pengmas FIB UI di Kepulauan Selayar pada acara pelatihan storytelling di Benteng, Kepulauan Selayar. (Foto: Istimewa)
Dr. Suma Riella Rusdiarti (baju biru) selaku Ketua Tim Pengmas FIB UI di Kepulauan Selayar pada acara pelatihan storytelling di Benteng, Kepulauan Selayar. (Foto: Istimewa)

SELAYAR, Quarta.id- Tim Fakulat Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) Menyambangi Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan sebagai rangkaian Program Pengabdian Masyarakat (Pengmas).

Adapun Pengmas di Bumi Tanadoang, julukan Kepulauan Selayar, merupakan kolaborasi antara Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Bandung serta Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin.

BACA JUGA: ITB dan Komunitas Lingkungan di Kepulauan Selayar Gelar Ecobrick Fest

Sileya Peduli, salah satu Non-Governmental Organization (NGO) di Kepulauan Selayar, didaulat sebagai penyelenggara lokal.

Acara yang berlangsung Jum’at (25/10/2024) dihadiri oleh sejumlah elemen, seperti penggiat aktivitas sosial kemasyarakatan, praktisi pada bidang yang relevan seperti kehumasan dan kebencanaan, unsur pendidik, serta pemangku kepentingan di Kepulauan Selayar.

BACA JUGA: Mengintip Keseruan Siswa-siswi di Selayar Belajar Bencana Gempabumi dari Buku “Anak Selayar Siaga Gempa!”

“Peserta kita upayakan merupakan komponen yang memiliki arsiran kepentingan dengan isu lingkungan dan kebencanaan, sehingga tujuan baik dari kegiatan mini workshop storytelling ini bisa tercapai,” ucap Ketua Komunitas Sileya Peduli, Ahmad Riyadi saat memberi sambutan.

Sementara itu, Dr. Suma Riella Rusdiarti selaku Ketua Tim Pengmas FIB UI di Kepulauan Selayar, menyampaikan pentingnya kemampuan bercerita (storytelling) sebagai sebuah skill komunikasi, terutama dalam konteks kebencanaan dan mitigasi.

BACA JUGA: BMKG Goes to School di Kepulauan Selayar, Bangun Kesadaran Bencana Berbasis Sekolah

“Sebuah informasi dapat diberikan serta diterima dengan sangat baik apabila dikemas dalam bentuk sebuah cerita yang menarik. Pentingnya kemampuan seorang pencerita dapat membuat orang lain tertarik untuk mendengar informasi yang akan diberikan,” ucap Suma Riella didepan peserta.

Suma Riella juga menyebut, kemampuan storytelling mutlak dimiliki oleh tiap-tiap individu sebagai bagian dari keterampilan komunikasi.

“Keterampilan komunikasi yang baik akan mendukung relasi sosial yang baik pula.” lanjut Suma Riella.

BACA JUGA: Perkuat Kesiapsiagaan, BMKG Gelar Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami di Kepulauan Selayar

Anggota Tim Pengmas FIB UI di Kepulauan Selayar, Dr. Abellia Anggi Wardani berharap kegiatan ini memberi pebguatan terkait peran perguruan tinggi di masyarakat.

“Kegiatan ini (pelatihan storytelling) merupakan kontribusi perguruan tinggi dan komunitas dalam menciptakan dampak sosial yang positif serta membangun kesadaran dan kesiapsiagaan bencana yang lebih baik di daerah kepulauan Indonesia terutama pulau Selayar,” ucapnya.

Letak Kepulauan Selayar yang berdekatan dengan beberapa zona sumber gempa bumi yaitu Sesar Selayar Timur dan Barat, serta Patahan Busur Belakang Flores di Selatan Kepulauan Selayar, membuatnya rentan terhadap bencana alam gempabumi dan tsunami.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WhatsApp-Image-2024-01-11-at-07.35.08