Pelaku Pariwisata Sambut Baik Rencana Kembali Dibukanya Penerbangan ke Selayar, PHRI: Naikkan Okupansi hingga 50 %

Ahmad Riadi
Suasana Bandara H.Aroeppala  di Kepulauan Selayar saat masih dilayani oleh beberapa maskapai. (Foto: Dok. Disparbud Kepulauan Selayar)
Suasana Bandara H.Aroeppala di Kepulauan Selayar saat masih dilayani oleh beberapa maskapai. (Foto: Dok. Disparbud Kepulauan Selayar)

SELAYAR, Quarta.id- Pelaku pariwisata di Kepulauan Selayar menyambut baik rencana kembali beroperasinya jalur penerbangan dari Makassar ke Kepulauan Selayar.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara UPBU H. Aroeppala Selayar Herry Sugianto, S.T. saat dihubungi Quarta.id pada Sabtu (10/8/2024), menyampaikan progres pembahasan mengenai penerbangan dari Makassar ke Selayar.

“Untuk informasi penerbangan kami Masih menunggu proses lelangnya selesai dari Biro Kesra (Kesejahteraan Rakyat Setda, red) Pemprov Sulsel.

BACA JUGA: Sambut Tiga Event Besar, Ini Kabar Baru Terkait Penerbangan ke Kepulauan Selayar

Menurut Herry, proses yang sedang berlangsung adalah lelang untuk menentukan operator yang akan melayani rute penerbangan dari Makassar ke Selayar.

Sementara itu, beberapa pelaku pariwisata di Kepulauan Selayar berharap wacana tersebut segera terealisasi mengingat perhelatan beberapa kegiatan berskala besar di Kepulauan Selayar.

Pada bulan Oktober akan berlangsung Festival Taka Bonerate dan Taka Bonerate Dive Camp. Adapun Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) tingkat provinsi akan dilaksanakan di Benteng, Kepulauan Selayar, pada bulan September.

BACA JUGA: Taka Bonerate Dive Camp, Ajak Anak Muda Lebih Dekat dan Peduli dengan Lingkungan

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kepulauan Selayar, Muh. Arsyad mengaku tidak beroperasinya penerbangan ke Selayar menjadi pukulan berat bagi segenap pelaku pariwisata.

“Keberadaan penerbangan dari Makassar, mampu meningkatkan okupansi (tingkat keterhunian hotel) hingga 50 persen. Jadi bayangkan saja, saat penerbangan tidak tersedia, kami para pemiliki hotel dan restoran pasti kena dampak signifikan,” ucapnya kepada Quarta.id, Rabu (14/8/2024).

Hal senada disampaikan Alif Fajrin selaku tour operator lokal di Kepulauan Selayar. Pemilik Selayar Travelindo Utama ini mengeluhkan tidak beroperasinya penerbangan ke Selayar dalam rentang waktu kurang lebih setengah tahun terakhir.

BACA JUGA: Pemkab Kepulauan Selayar Jajaki Kemitraan dengan BI Sulsel pada FTB 2024, Ini Bentuk Dukungan yang Dijanjikan

“Kalau dilihat dari angka penjujualan, sales kami menurun hingga 30 persen,” ucapnya kepada Quarta.id, Minggu (11/8/2024).

Baik Muh. Arsyad maupun Alif Fajrin menyebut, tidak beroperasinya penerbangan, menyebabkan minat wisatawan menurun karena length of stay (lama waktu tinggal) menjadi terbatas.

“Wisatawan yang memiliki jatah libur selama tiga hari, hanya bisa berada di Selayar selama satu hari jika dihitung waktu perjalanan pulang dan pergi,” lanjut Muh. Arsyad yang juga owner dari Rayhan Group.

BACA JUGA: Tidak Hanya Bahari, Ini Sederet Spot Wisata Perbukitan di Kepulauan Selayar

Pada kesempatan sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Selayar, Ihsan Haeruddin menyebut, kondisi vakumnya penerbangan juga berpengaruh pada industri MICE (Meeting, Incentive, Covention and ExhIbition).

“Kegiatan berskala besar yang membutuhkan amenitas berupa akses yang cepat, menjadi hambatan selama penerbangan tidak beroperasi,” ungkap Ihsan.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WhatsApp-Image-2024-01-11-at-07.35.08