SELAYAR, Quarta.id- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kepulauan Selayar menggelar aksi beach ceal up (bersih pantai) dengan menggandeng Komunitas Selayar Bebas Sampah Plastik (SBSP).
Kegiatan berlangsung di Pantai Pabadilang, yang terletak di Desa Bungaiya, Kecamatan Bontomatene, Jum’at (20/12/2024).
Agenda ini menjadi langkah pembenahan Pantai Pabadilang yang pada beberapa bagian dipenuhi sampah dengan berbagai jenis, mulai plastik, karet, botol kaca dan limbah kayu.
BACA JUGA: Hari Pariwisata Dunia: Kampung Penyu dan Ancaman Nyata Pemanasan Global
Pantai Pabadilang adalah salah satu spot wisata di Kepulauan Selayar, yang terletak pada wilayah utara Pulau Selayar, lebih tepatnya di pesisir timur, tidak jauh dari Pelabuhan Penyeberangan Pamatata.
Lokasi ini dapat diakses dengan perjalanan selama kurang lebih 30 menit dari Kota Benteng, Ibu Kota Kepulauan Selayar.
“Dengan karakter pasir putih dan air yang jernih, Pantai Pabadilang menjadi salah satu alternatif kunjungan wisatawan. Dengan berkurangnya keberadaan sampah, semoga animo pengunjung bisa lebih baik,” ucap Dian Trisnawaty selaku Kepala Bidang SDM dan Ekonomi Kreatif Disparbud Kepulauan Selayar pada lokasi kegiatan.
BACA JUGA: Kampanyekan Plastic Free July, Komunitas SBSP Gelar Coastal Celan Up dan Trip Bijak Plastik
Menurut Dian, dengan kondisi saat fase muson barat yang berlangsung dari September hingga April, dimana pantai-pantai di bagian barat relatif terganggu oleh cuaca seperti angin kencang dan gelombang laut, Pantai Pabadilang bisa menjadi salah satu pilihan untuk aktvitas wisata.
Koordinator Program SBSP, Hasri Tsurayya pada kesempatan yang sama menyampaikan pentingnya pengelola objek wisata menjadikan sistem pengelolaan sampah sebagai bagian penting.
BACA JUGA: Hari Bumi 2024: Yuk, Kenal Lebih Dekat dengan Gerakan Selayar Bebas Sampah Plastik!
“Selain sampah mengapung yang menjadi masalah di Kepulauan Selayar, sampah yang dihasilkan oleh aktivitas wisatawan dan juga pengelola sendiri perlu memperoleh penanganan yang tepat sehingga tidak sampai mengotori objek wisata,” kata Hasri.
Hasri menyebut komitmen SBSP untuk terus berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk Dinas Pariwisata dalam mendorong pengembangan objek wisata dengan penanganan sampah yang lebih baik dan terintegrasi.