SELAYAR, Quarta.id- Tiga titik pada jalan poros yang menghubungkan Kota Benteng, Ibu Kota Kepulauan Selayar dan Pelabuhan Pamatata, mengalami abrasi parah.
Gelombang laut, terutama saat pasang, telah menyentuh bibir jalan dan merusak tanggul pembatas yang ada pada lokasi dimaksud.
Ahmad Jufri (43), warga Kepulauan Selayar yang kerap melewati jalur dari Kota Benteng ke Pelabuhan Pamatata, menyayangkan kondisi beberapa ruas jalan yang mengalami kerusakan akibat abrasi.
BACA JUGA: Hari Pariwisata Dunia: Kampung Penyu dan Ancaman Nyata Pemanasan Global
“Kadang-kadang ombak tiba-tiba menghantam sampai ke tengah jalan, terutama saat musim barat (munson barat),” ucapnya kepada Quarta.id, Sabtu (14/2/2025).
Dari pantauan Quarta.id, ketiga titik tersebut masing-masing berada di km 14 (Sumingi), kemudian di Buki (km 17) dan perbatasan Dusun Polong dan Dusun Sariahang (km 31).
Selain menyebabkan kondisi jalan yang licin, kerusakan tanggul pembatas juga dapat menjadi pemicu bagian jalan yang berada pada sisi bibir pantai, amblas sewaktu-waktu.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Selayar, Patta Bau yang dikonfirmasi Quarta.id, Minggu (15/2/2025) meminta warga dan pengguna jalan untuk mewaspadai lokasi yang terkena abrasi parah.
“Agar lebih berhati-hati ketika melewati lokasi yang terkena abrasi,” ucap Patta Bau.
Mantan Camat Pasilambena ini juga menyebut kondisi tanggul pembatas, yang dinilainya perlu dimaksimalkan.
BACA JUGA: Jadi Instrumen Pembangunan Berkelanjutan, Seperti ini Progres Revisi RTRW Kepulauan Selayar
“Struktur tannggul yang ada sudah tidak mampu menahan kerasnya ombak dan air pasang serta curah hujan yang tinggi,” ucapnya.
Disatu sisi, Patta Bau berharap, aktivitas yang dapat memperparah abrasi bisa menjadi perhatian seluruh pihak, seperti halnya penambangan pasir ilegal.
‘”Laporkan segera jika melihat aktivitas penggalian pasir ilegal untuk dilakukan penindakan oleh aparat yang berwenang,” pungkasnya.