SELAYAR, Quarta.id- Kebutuhan darah warga Kepulauan Selayar untuk keperluan penanganan medis, hanya bisa terpenuhi di angka 2 %. Fakta itu dikemukakan oleh Ketua Unit Tranfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS) RS KH. Hayyung Kepulauan Selayar. dr. Misnah.
Dokter yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Transfusi Darah PMI Kepulauan Selayar ini mengemukakan hal itu saat berbincang dengan Quarta.id, Jum’at (6/9/2024) di Benteng Kepulauan Selayar.
BACA JUGA: Mengandung Banyak Manfaat untuk Kesehatan, Kulit Jeruk Keprok Bisa Dimakan, Asal..
Menurut Misnah, rata-rata stok dan kebutuhan darah mencapai 100 kantong per bulan. Sebanyak 30-40 persen golongan darah O, masing-masing 20-25 persen golongan darah A dan B, serta kurang lebih 5 persen golongan darah AB.
Dari kebutuhan tersebut, beberapa kendala yang dihadapi UTDR RS. KH. Hayyung Kepulauan Selayar adalah kesesuaian antara kebutuhan darah dan stok yang tersedia.
“Terpenuhi (kebutuhan darah) hanya di kisaran dua persen, sehingga yang kita butuhkan adalah memperbanyak stok, karena kadang-kadang antara yang ready dan yang tersedia, tidak sinkron,” ucapnya.
BACA JUGA: Kesadaran Disebut Masih Rendah, FKG UMI Edukasi Mayarakat Selayar Terkait Kesehatan Gigi dan Mulut
Dokter Misnah juga menyayangkan animo masyarakat untuk berdonor yang memang masih rendah.
“Selain faktor kesadaran akan pentingnya darah bagi orang lain, kita juga sadar untuk pendonor butuh stimulus tertentu, semacam supleman dan makanan serta minuman sebagai treatment setelah mendonorkan darah,” lanjut Misnah.
Olehnya itu, Pemerintah Daerah didorong untuk menyiapkan anggaran khusus untuk kebutuhan makanan dan minuman pelengkap saat aktivitas donor darah.
“Jika saja kit bisa memenuhi standar minimal kebutuhan para pendonor, seperti makanan dan minuman penambah nutrisi, saya kira animo masyarakat untuk berdonor bisa kita tingkatkan,” imbuh Misnah.
Dilansir dari laman kemkes.go.id, Di Indonesia donor darah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 2/2011 tentang Pelayanan Donor Darah.
Setiap tahunnya, PMI menargetkan 4,5 juta kantong darah. Menurut Kementerian Kesehatan, ketersediaan darah untuk donor secara ideal adalah 2,5?ri jumlah penduduk sehingga untuk Indonesia dibutuhkan darah sebanyak 4,9 juta kantong darah.
Kementerian Kesehatan juga mencatat sebanyak 7.926.326 jiwa memiliki golongan darah A; 8.036.227 bergolongan darah B; sebanyak 3.175.187 bergolongan darah AB; dan sebanyak 16.878.049 penduduk memiliki golongan darah O.