MAKASSAR, Quarta.id- Dalam rangka pelaksanaan program rehabilitasi mangrove sebagai Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Tahun 2024, PT Pelindo Jasa Maritim, Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melaksanakan rehabilitasi lanjutan penanaman sebanyak 30.000 bibit mangrove.
Penanaman tersebut dilakukan pada lahan seluas 5 hektare dengan menggunakan strategi pola tanam rumpun berjarak yang melibatkan kelompok masyarakat pada lokasi tanam di Desa Borimasunggu Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
BACA JUGA: Pasi Gusung Eco Tourism: Usung Pariwisata Berkelanjutan, Tawarkan Konsep One Stop Destination
Pelindo menargetkan penanaman mangrove di lahan seluas 12,5 hektare, di mana pada 2023 lalu sudah dilakukan di lahan seluas 3 hektare.
Tahun ini Penanaman mangrove di lahan seluas 5 hektare dilaksanakan Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM) sebagai penanaman lanjutan, dimana pada tahun 2025 mendatang direncanakan penanaman akan berlanjut hingga target yang telah ditetapkan tercapai seluruhnya.
Melalui siaran pers yang diterima Quarta.id, Senin (18/11/2024), Sekretaris Perusahaan PT Pelindo Jasa Maritim, Tubagus Patrick Tribudi Utama Iskandar mengatakan, kegiatan rehabilitasi mangrove tahun 2024 ini sejalan dengan rencana perusahaan untuk mendukung program Green Port dan Proper Lingkungan.
“Kegiatan juga untuk efektifitas dalam melakukan perhitungan serapan karbon terhadap program rehabilitasi mangrove yang telah dilakukan.,” ucapnya.
Turut memberi dukungan pada program ini, Kemenkomarves, Kementerian Lingkungan Hidup, dan Kehutanan RI, dalam hal ini BPDASS Jeneberang Saddang untuk memberikan rancangan teknis penanaman mangrove (rantek) dari masing-masing lokasi yang akan direhabilitasi.
BACA JUGA: Hari Pariwisata Dunia: Kampung Penyu dan Ancaman Nyata Pemanasan Global
Patrick juga menuturkan bahwa penanaman mangrove di Desa Borimasunggu bertujuan untuk memperbaiki kondisi pesisir yang rentan terhadap erosi dan abrasi.
Selain itu, mangrove nenurut Patrick, memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kualitas lingkungan pesisir dan laut, serta mendukung kehidupan biota laut yang bergantung pada ekosistem mangrove.
“Keberadaan hutan mangrove juga berfungsi sebagai penyerap karbon yang efektif, yang dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim global,” imbuh Patrick.