Dari FGD Pemkab dan CSERM-UNAS: Kepulauan Selayar Berpotensi Jadi Sentra Produksi Teripang Pasir

Ahmad Riadi
Focus Group Discussion (FGD) Pemkab Kepulauan Selayar bersama lembaga CSERM-UNAS yang berlangsung Kamis (22/5/2025) di Ruang Rapim Kantor Bupati Kepulauan Selayar. (Foto: Istimewa)
Focus Group Discussion (FGD) Pemkab Kepulauan Selayar bersama lembaga CSERM-UNAS yang berlangsung Kamis (22/5/2025) di Ruang Rapim Kantor Bupati Kepulauan Selayar. (Foto: Istimewa)

SELAYAR, Quarta.id- Kepulauan Selayar disebut memiliki potensi menjadi salah satu sentra produksi teripang pasir atau Holothuria scabra.

Karakteristik wilayah Kepulauan Selayar serta faktor-faktor pendukung yang ada, menjadikan budidaya pembesaran teripang pasir, berpeluang dikembangkan dalam jangka Panjang.

Hal ini mengemuka pada Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Pusat Studi Energi Terbarukan dan Manajemen Sumber Daya Universitas Nasional (CSERM-UNAS) bersama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar.

BACA JUGA: Menengok Aktivitas CSERM-UNAS di Selayar, Kembangkan Budidaya Teripang Secara Berkelanjutan

Acara yang dilaksanakan Kamis (22/5/2025) di Ruang Rapim Kantor Bupati Kepulauan Selayar, bertujuan membahas progress kegiatan budidaya teripang di tahun kedua oleh CSERM-UNAS dan juga rencana kegiatan di tahun ketiga.

Adapun program pengembangan budidaya pembesaran teripang pasir di Kabupaten Kepulauan Selayar, oleh CSERM-UNAS dimulai tahun 2023 lalu.

Direktur CSERM-UNAS, Dr Sugardjito menyampaikan bahwa tahun ini inisiatif yang dijalankan pada beberapa titik di Kepulauan Selayar itu, telah memasuki tahun terakhir program.

BACA JUGA: Duh, Aktivitas Warga Kepulauan Selayar Ini Berpotensi Ganggu Ekosistem Laut, Peneliti CSERM-UNAS: Sebaiknya Dihindari

“Selama dua tahun berjalan, pelatihan-pelatihan teknis hingga akses pemasaran telah diberikan kepada masyarakat,” ucapnya di depan peserta yang terdiri dari unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD), penyuluh perikanan dan perwakilan masyarakat pada lokasi proyek pengembangan.

Sugardjito menambahkan, program ini diharapkan berkontribusi untuk memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat dan juga meningkatkan kualitas lingkungan laut yang akhir-akhir ini dibdisebut mengalami degradasi.

CSERM-UNAS memberikan beberapa rekomendasi untuk mewujudkan visi Kepulauan Selayar sebagai salah satu penghasil teripang pasir.

BACA JUGA: Gandeng Komunitas Lokal, Universitas Nasional Gelar Ecobrick Fest di Kepulauan Selayar

Hal itu disampaikan Qurratu Ainin sebagai Project Manager dan Chris Kelly sebagai Monitoring, Evaluation& Reporting (MER) Research Analyst,

Terkait karakteristik Kepulauan Selayar yang dipengaruhi siklus cuaca, CSERM-UNAS memberikan rekomendasi, yakni durasi pemeliharaan teripang yang lebih singkat untuk menghindari musim ekstrim.

Faktor pendukung lain, diantaranya biaya yang lebih terjangkau dan material keramba teripang yang dapat bertahan lebih lama.

BACA JUGA: Qurratu Ainin: Rayuan Pulau Kelapa yang Membawanya ke Bumi Tanadoang

Adapun rekomendasi ketiga berkaitan dengan kepadatan teripang yang ditebar dalam keramba, dimana perlu ditingkatkan agar hasil panen lebih besar.

Mengenai hal tersebut, kedepannya akan dilakukan ujicoba peningkatan kepadatan tebar teripang untuk mengetahui kepadatan maksimal dan ketahanan hidup teripang pasir yang sedang dibudidayakan.

Melalui Inovasi dalam budidaya teripang pasir yang telah dijalankan, CSERM-UNAS berharap akan terus berkembang sehingga berkontribusi nyata dalam aspek ekonomi dan ekologi di pesisir dan laut Kabupaten Kepulauan Selayar.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WhatsApp-Image-2024-01-11-at-07.35.08