Praktek Cerdas Dua Desa di Kepulauan Selayar Lestarikan Populasi Gurita

Sardi
Ilustrasi aktivitas jual beli komoditas gurita di Kepulauan Selayar. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi aktivitas jual beli komoditas gurita di Kepulauan Selayar. (Foto: Istimewa)

SELAYAR, Quarta.id- Masyarakat nelayan pada dua desa di Kepulauan Selayar, sukses menggagas inisiatif berbasis desa, terkait upaya menjaga populasi hewan gurita pada wilayah masing-masing.

Hal itu dilakukan melalui pengaturan aktivitas penangkapan gurita dengan sistem buka tutup pada areal tangkapan.

Adapun inisiatif ini telah dijalankan selama empat tahun terakhir atau sejak tahun 2020 lalu.

BACA JUGA: Terkenal Lezat dan Bergizi Tinggi, Ikan Kakatua Sebaiknya Tidak dikonsumsi, ini Alasannya!

Kedua desa tersebut masing-masing Desa Mekar Indah di Kecamatan Buki dan Desa Kahu-kahu di Kecamatan Bontoharu.

Sistem buka-tutup adalah kesepakatan untuk menutup sementara areal penangkapan gurita dalam jangka waktu tertentu. Untuk dua desa di Kepulauan Selayar, rentang waktu penutupan berlangsung selama tiga bulan.

“Selama masa penutupan, menjadi waktu untuk gurita berkembangbiak secara alami, sebelum kemudian area tersebut dibuka kembali untuk aktivitas penangkapan,” ngkap Anugerah Putra, Koordinator Program Yayasan Alam Indonesia Lestari (LINI) untuk Kabupaten Kepulauan Selayar.

BACA JUGA: Lakukan Penelitian di Kepulauan Selayar, Akademisi Ini Ingatkan Bahaya Mikroplastik

“Secara umum sistem buka tutup ini menjadi upaya untuk menjaga kelestarian ekosistem sumber daya perikanan laut,” lanjut Putra

Masa pemulihan juga disebut bermanfaat untuk keberadaan terumbu karang karena memiliki waktu untuk masa pemulihan tanpa adanya aktivitas yang berpeluang mengganggu proses tumbuh kembangnya

“Yayasan kami sebenarnya hadir sebagai supporting saja, inisiatif awalnya murni dari Masyarakat desa, meskipun memang ada intervensi penyadaran yang kami lakukan secara terstruktur,” kata Putra.  

BACA JUGA: Menengok Aktivitas CSERM-UNAS di Selayar, Kembangkan Budidaya Teripang Secara Berkelanjutan

Selayar memang meruapakn wilayah dengan populasi gurita yang berlimpah. Data dari Yayasan Lini menyebut tangkapan gurita nelayan di Pantai Jeneiya, Desa Kahu-Kahu, meningkat dari tahun sebelumnya. 

Pada Maret 2022, nelayan hanya menangkap 97,7 kg gurita, sedangkan pada Maret 2023 meningkat menjadi 164 individu. Selain itu, rata-rata tangkapan per nelayan juga meningkat dari 2 kg menjadi 3,7 kg

Menurut statistik Kementerian Kelautan dan Perikanan, pada tahun 2020, ekspor gurita asal Sulawesi Selatan mencapai 2,1 ribu ton lebih dengan nilai 10,7 juta dolar AS.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WhatsApp-Image-2024-01-11-at-07.35.08