Tiga Desa di Kepulauan Selayar Peroleh Pendampingan untuk Pengembangan Desa Wisata

Ahmad Riadi
Kegiatan Pendampingan/Pembinaan SDM dan Ekonomi Kreatif di Desa Wisata yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kepulauan Selayar, Kamis (8/8/2024). (Foto: Dok. Disparbud Kepulauan Selayar)
Kegiatan Pendampingan/Pembinaan SDM dan Ekonomi Kreatif di Desa Wisata yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kepulauan Selayar, Kamis (8/8/2024). (Foto: Dok. Disparbud Kepulauan Selayar)

BENTENG, Quarta.id- Tiga desa di Kepulauan Selayar, masing-masing Desa Bontomarannu, Desa Bontolebang dan Bahuluang berkesempatan memperoleh pendampingan dan pembinaan dalam rangka penguatan SDM dan pengembangan ekonomi kreatif di wilayah-wilayah masing-masing.

Ketiga desa tersebut berstatus Desa Wisata Rintisan yang diproyeksikan untuk berkembang menjadi Desa Wisata Mandiri dalam jangka panjang. Kategorisasi Desa Wisata oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah Desa Wisata Rintisan, Berkembang, Desa Wisata Maju dan Desa Wisata Mandiri.

Adapun kegiatan pendampingan dan pembinaan dilakukan melalui acara pelatihana bertajuk Pendampingan/Pembinaan SDM dan Ekonomi Kreatif di Desa Wisata, yang berlangsung selama satu hari pada Kamis (8/8/2024) di Warkop Merah Putih, Benteng.

BACA JUGA: Pemkab Kepulauan Selayar Jajaki Kemitraan dengan BI Sulsel pada FTB 2024, Ini Bentuk Dukungan yang Dijanjikan

“Dengan pembinaan dan pendampingan, kita harapkan, tiga desa ini (Bontomarannu, Bontolebang dan Bahuluang), kedepannya dapat diwujudkan menjadi Desa Wisata Mandiri,” ucap Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Selayar, Nur Ihsan Chairudin saat pembukaan acara

“Di Kepulauan Selayar kita memiliki 25 Desa Wisata Rintisan yang telah diitetapkan melalui Peraturan Bupati dan menjadi acuan dalam pengembangan Desa Wisata secara jangka panjang,” lanjut ihsan.

Adapun pembinaan dan pendampingan tiga desa wisata dimaksud, diikuti oleh komponen penggerak pariwisata desa yang terdiri dari Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), Karang Taruna dan Pokdarwis.

BACA JUGA: Harum Jeruk Selayar dan Manisnya Peluang Agrowisata

Pada kesempatan tersebut, hadir sebagai pemateri, Nasrullah Karim dari lembaga Desa Wisata Nusantara (Dewisnu) Provinsi Sulsel dan perwakilan Dewisnu Kepulauan Selayar.

“Materi terdiri dari Desa Wisata Berkelanjutan, aspek penilaian pada ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia) dan materi pengelolaan homestay dan pondok wisata di Desa Wisata,” ungkap Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Disparbud Kepulauan Selayar, Dian Trisnawaty.

BACA JUGA: Tidak Hanya Bahari, Ini Sederet Spot Wisata Perbukitan di Kepulauan Selayar

Dian mengungkapkan bahwa pembinaan dan pendampingan akan diupayakan berkesinambungan sehingga dorongan tumbuh kembang Desa Wisata di Kepulauan Selayar dapat dimaksimalkan.

Dikutip dari website resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Selayar, pariwisata.kepulauanselayarkab.go.id, penetapan status Desa Wisata di Kepulauan Selayar merujuk pada Keputusan Bupati Kepulauan Selayar Nomor 128/III/Tahun 2018 yang mengatur Kawasan Desa Wisata Kabupaten Kepulauan Selayar.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WhatsApp-Image-2024-01-11-at-07.35.08