Tarsius: Primata Terkecil di Dunia yang Kerap Ditemui di Pantai Pinang Kepulauan Selayar

Ahmad Riadi
Tarsius, salah satu hewan langka yang kerap terlihat di Pantai Pinang, Kepulauan Selayar. (Foto: ksdae.menlhk.go.id)
Tarsius, salah satu hewan langka yang kerap terlihat di Pantai Pinang, Kepulauan Selayar. (Foto: ksdae.menlhk.go.id)

SELAYAR, Quarta.id- Selain identik dengan wisata bahari, Kepulauan Selayar juga menyimpan berbagai macam keunikan yang menjadi daya tarik bagi siapapun yang berkunjung.

Salah satunya adalah kehadiran hewan tarsius yang kerap terlihat di Pantai Pinang, salah satu objek wisata di bagian Selatan Pulau Selayar, tepatnya pada sisi Timur Kecamatan Bontosikuyu.

BACA JUGA: Menyusuri Eksotisme Pantai Pinang di Kepulauan Selayar

Dikutip dari laman ksdae.menlhk.go.id, tarsius merupakan salah satu diantara 25 spesies primata yang terancam punah.

Penampakan Tarsius seperti perpaduan antara monyet dan burung hantu. Sturktur tengkorak kepala dan wajah serupa dengan burung hantu namun dengan tubuh menyerupai monyet.

(Foto: ksdae.menlhk.go.id)

Tarsius memiliki gigi gigi tajam dan merupakan primata karnivor seutuhnya. Makanan utama primata ini adalah serangga. Tarsius juga memangsa kalelawar, ular maupun burung kecil di habitatnya.

BACA JUGA: Duh, Aktivitas Warga Kepulauan Selayar Ini Berpotensi Ganggu Ekosistem Laut, Peneliti CSERM-UNAS: Sebaiknya Dihindari

Tarsius memilki kemampuan penglihatan yang sangat baik walaupun dengan konsentrasi cahaya yang sangat rendan. Leher tarsius dapat diputar 180, hal ini menjadikan tarsius sebagai hewan nocturnal yang sangat evolusioner.

Selasa (25/1/2025), pengelola salah satu resort di Pantai Pinang, Bertholon Denis, memperlihatkan video keberadaan tarsius melalui akun facebook miliknya.

BACA JUGA: BPSPL Makassar Latih Komunitas Lingkungan di Kepulauan Selayar Selamatkan Mamalia Laut Terdampar

Video yang diambil pada malam hari itu memperlihatkan tarsius yang sedang hinggap pada pepohonan yang terdapat di Pantai Pinang.

Masih dari laman ksdae.menlhk.go.id disebutkan, jumlah populasi Tarsius bancanus belum diketahui pasti (vurnerable) dan masuk didalam daftar merah spesies terancam punah yang diumumkan oleh IUCN.

Kerusahakan habitat maupun perdagangan satwa illegal yang terjadi di dalam akhir dekade ini mengakibatkan turunya populasi tarsius secara masal di Indonesia.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WhatsApp-Image-2024-01-11-at-07.35.08