Masuk List Calendar Event Wisata Kepulauan Selayar Tahun 2025, Seperti Ini Ritual Anrio Sappara di Pulau Pasi Tanete

Ahmad Riadi
Ritual Anrio Sappara sebagai salah satu kearifan lokal di Pulau Pasi Tanete, Desa Menara Indah di Kecamatan Bontomatene. Kegiatan ini rencananya akan diakmodasi pada Calendar Event Wisata Kepulauan Selayar tahun 2025 mendatang. (Foto: Disparbud Kepulauan Selayar)
Ritual Anrio Sappara sebagai salah satu kearifan lokal di Pulau Pasi Tanete, Desa Menara Indah di Kecamatan Bontomatene. Kegiatan ini rencananya akan diakmodasi pada Calendar Event Wisata Kepulauan Selayar tahun 2025 mendatang. (Foto: Disparbud Kepulauan Selayar)

SELAYAR, Quarta.id- Pemerintah Daerah Kepulauan Selayar melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) akan melaksanakan sejumlah event wisata yang dikemas melalui calendar event wisata tahun 2025.

Hal tersebut mengemuka pada forum rapat yang diselenggarakan Disparbud Kepulauan Selayar, Rabu (11/12/2024) di Ruang Kerja Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Selayar di Benteng.

Beberapa agenda yang menjadi pembahasan diantaranya kegiatan rutin seperti Festival Taka Bonerate dan atraksi wisata skala lokal yang rencananya akan diakomodasi pada calendar event wisata Kepulauan Selayar tahun 2025.

BACA JUGA: Perkuat Promosi dan Pemasaran, Disparbud Kepulauan Selayar Rancang Puluhan Event Wisata Tahun 2025

“Salah satu yang diproyeksikan adalah ritual ,Anrio Sappara di Pulau Pasi Tanete di Kecamatan Bontomtene,” ucap Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disparbud Kepulauan Selayar, Sri Nurnaningsih saat ditemui Quarta.id di ruang kerjanya, Senin (16/12/2024).

Dikutip dari website resmi Disparbud Kepulauan Selayar pariwisata.kepulauanselayarkab.go.id, Anrio Sappara merupakan kearifan lokal masyarakat Pulau Pasi Taneta yang berada dalam wilayah Desa Menara Indah Kecamatan Bontomatene ini, diyakni oleh masyarakat setempat sebagai ritual untuk menyucikan diri agar terhindar dari hal-hal buruk.

BACA JUGA: Menyusuri Eksotisme Pantai Pinang di Kepulauan Selayar

Kegiatan semacam ini lazim dikenal sebagai aktivitas tolak bala. Tradisi ini digelar pada pada hari Rabu terakhir setiap bulan Safar pada penanggalan hijriah.

Secara umum, aktivitas ini terdiri dari pembacaan doa oleh tetua kampung sekaligus selaku tokoh agama, acara mandi dan makan bersama di pantai berpasir putih yang terletak di Pasi Timur, salah satu dusun pada wilayah tersebut, dan sekaligus menjadi ajang beinteraksi warga desa.

Kepala Desa Menara Indah, Saenal Arifin melalui laman pariwisata.kepulauanselayarkab.go.id menyebut Anrio Sappara sebagai sarana mepererat persaudaraan antar sesama warga.

BACA JUGA: Eksotisme Pulau Jinato Pukau Ratusan Wisatawan Kapal Pesiar Nobel Caledonia

“Tradisi ini juga sebagai sarana silaturahmi masyarakat untuk bersama-sama kembali saling menghargai, menghormati, tolong-menolong, serta bertoleransi tanpa memandang posisi, kedudukan, jabatan, suku, ras, dan lainnya.,” ungkap Saenal Arifin.

Pulau Pasi Tanete dapat diakses melalui perjalanan darat dari Kota Benteng dengan perjalanan darat sekitar 45 menit menuju Pelabuhan Labuan Nipayya, dilanjutkan dengan alat transportasi berupa perahu nelayan selama kurang lebih 15 menit.

Selain atraksi Anrio Sappara, Pulau Pasi Tanete terkenal dengan keindahan pantai berpasir putih serta kehadiran menara suar yang terletak disisi utara pulau, sebagai navigasi lalu lintas kapal laut di Selat Selayar.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WhatsApp-Image-2024-01-11-at-07.35.08