Perkuat Kesiapsiagaan, BMKG Gelar Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami di Kepulauan Selayar

Ahmad Riadi
Peserta Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG) yang diselenggarakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Kepulauan Selayar dari 30-31 Juli 2024. (Foto: Istimewa)
Peserta Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG) yang diselenggarakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Kepulauan Selayar dari 30-31 Juli 2024. (Foto: Istimewa)

SELAYAR, Quarta.id- Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (MKG) Wilayah IV Makassar menyelenggarakan Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG) di Kabupaten Kepulauan Selayar.

Kagiatan ini merupakan langkah kesiapsiagaan terkait potensi gempabumi dan tsunami di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

“Untuk Kepulauan Selayar dengan letak yang berdekatan dengan beberapa zona sumber gempa bumi yaitu Sesar Selayar Timur dan Barat, serta Patahan Busur Belakang Flores di Selatan Kepulauan Selayar, membuatnya rentan terhadap bencana alam tersebut ( gempabumi dan tsunami),” ucap Irwan Slamet ST, M.Si selaku Kepala Balai Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (MKG) Wilayah IV Makassar, saat pembukaan SLG, Selasa (30/7/2024) di Hotel Rayhan Square.

BACA JUGA: Patrol Taru, Fasilitas Online untuk Kontrol Penataan Ruang di Kepulauan Selayar

Menurut Irwan, merujuk pada data BMKG, selama satu dekade terakhir, Flores dan Kepulauan Selayar sebagai daerah yang saling berbatasan, telah diguncang gempa sebanyak 2000 kali. 20 kali diantaranya dirasakan oleh warga Kepulauan Selayar.

Berdasarkan literatur dan penelitian, dengan kondisi yang dimiliki oleh Kepulauan Selayar, gempa yang terjadi bisa menghasilkan energi dengan magnitudo hingga 7,8.

“SLG bertujuan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat Kepulauan Selayar akan bencana gempa bumi dan tsunami, serta kesiapan pemerintah daerah dalam meminimalkan risiko akibat bencana tersebut,” ucapnya.

BACA JUGA: BPSPL Makassar Latih Komunitas Lingkungan di Kepulauan Selayar Selamatkan Mamalia Laut Terdampar

Adapun acara yang dilangsungkan dari 30 sampai 31 Juli ini, mengangkat tema “Membangun Budaya Masyarakat Tanggap Gempa Bumi dan Tsunami di Kepulauan Selayar”.

SLG diikuti unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD), Lembaga pendidikan, unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TNI/Polri dan unsur media. 

Selain materi kelas, SLG yang dilaksanakan di Kepulauan Selayar akan diisi dengan simulasi untuk memperkuat pemahaman praktikal peserta terkait tindakan saat terjadinya bencana alam gampabumi dan tsunami.

BACA JUGA: Dua Kali Warga Kepulauan Selayar Rasakan Gempa Hari Ini, Gempa Kedua Sempat Buat Panik

Wakil Bupati Kepulauan Selayar, Saiful Arif menyebut kondisi Kepulauan Selayar yang merupakan wilayah kepulauan, hadir dengan kompleksitasnya terutama dalam penanganan bencana, termasuk gempabumi dan tsunami.

“Pengalaman kami menangani bencana, hambatan geografis menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam hal mobilitas bantuan atau dukungan penanganan,” ucap Saiful di depan puluhan peserta.

Ia berharap, edukasi dari BMKG melalui SLG dapat menjadi sarana membangun kesadaran masyarakat, komunitas, staf pendidikan, media dan komunitas tentang tanggap bencana, khususnya gempabumi dan tsunami.

“Peserta diharapkan menjadi target antara untuk menyampaikan perihal kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai kemungkinan bencana alam di Kepulauan Selayar,” imbuh Wabup Saiful Arif.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WhatsApp-Image-2024-01-11-at-07.35.08