Home PEOPLE

Sambangi Kepulauan Selayar, Guru Besar UIN Alauddin Ini Tekankan Pentingnya Kapasitas Digital Tenaga Pendidik

Ahmad Riadi
Guru Besar Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar yang juga Founder lembaga Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Cerdas (YPMIC), Prof. Dr. Hj. Nur Hidayah (kanan) saat berkunjung ke Kepulauan Selayar. (Foto: Dok. Pribadi)
Guru Besar Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar yang juga Founder lembaga Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Cerdas (YPMIC), Prof. Dr. Hj. Nur Hidayah (kanan) saat berkunjung ke Kepulauan Selayar. (Foto: Dok. Pribadi)

BENTENG, Quarta.id- Guru Besar Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar yang juga Founder lembaga Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Cerdas (YPMIC), Prof. Dr. Hj. Nur Hidayah menekankan pentingnya kapasitas digital bagi tenaga pendidik.

Dorongan itu disampaikan saat dirinya bertandang ke Bumi Tanadoang, julukan Kepulauan Selayar dalam rangka acara bertajuk Workshop Penguatan Kapasitas Pendidik melalui Pembelajaran Digital dan Interaktif.

YPMIC sendiri, sejauh ini memiliki concern pada pedagogi digital sebagai upaya menumbuhkan ekosistim pendidikan yang adaptif.

BACA JUGA: Dari High Level Meeting BI di Kepulauan Selayar: Sikapi Efisiensi Anggaran, Pemda Didorong Perkuat Digitalisasi

Adapun acara dimaksud, berlangsung di Aula SMPN 1 Benteng, Senin (2/6/2025) dan diikuti 50 guru dari berbagai sekolah di daratan Kabupaten Kepulauan Selayar.

“Penguasaan teknologi informasi menjadi keniscayaan, terutama bagi pada guru pada era dimana penetrasi teknologi sudah semakin masif,” ujar Prof. Nur Hidayah kepada Quarta.id usai acara.

Meski demikin, Prof. Nur Hidayah menyebut teknologi tak lebih seuah tools, dimana kemampuan dan keterampilan guru memanfaatkan keberadaan teknologi pada sistem pengajaran tetaplah yang utama.

BACA JUGA: Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel, Ricky Satria: Judol, Produktivitas dan Distraksi Indonesia Emas

“Jadi bukan sekadar penguasaan teknologinya, tetapi juga terkait pemahaman bagaimana teknologi dapat digunakan secara efektif untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa,” ucapnya.

Untuk mencapai level tersebut, Prof. Nur Hidayah menilai perlunya guru memiliki kompetensi yang mencakup inovasi dan juga etika dalam pemanfaatan teknologi informasi.

“Agar guru tak sekedar bisa menggunakan namun berinovasi melalui teknolgi informasi, pemerintah daerah perlu terus melakukan pelatihan dan pendampingan jangka panjang dan terstruktur,” lanjut Prof. Nur Hidayah.

BACA JUGA: Dorong Sekolah Bijak Plastik, Disdikpora Kepulauan Selayar dan SBSP Latih Guru Olah Sampah Jadi Ecobrick

Kegiatan YPMIC di Kepulauan Selayar merupakan hasil kerja sama dengan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar, Educators Without Borders International (EWBI) Uni Emirat Arab, serta Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Selayar.

Workshop ini digagas sebagai respon terhadap rendahnya skor literasi digital guru di wilayah Kepulauan Selayar berdasarkan hasil Assessment Kompetensi Minimum (AKM) tahun 2022 yang tercatat masih berada di bawah rata-rata nasional.

Melalui kegiatan ini, para penyelenggara berharap dapat mendorong transformasi pembelajaran yang lebih adaptif, kreatif, dan berbasis teknologi di lingkungan pendidikan di Kepulauan Selayar.

BACA JUGA: BI Sulsel Edukasi ASN dan Ibu-ibu di Selayar, Dari Gaya Hidup Cashless hingga Tren Pinjol

Laman data.komdigi.go.id merilis indeks literasi digital masyarakat Indonesia, termasuk guru yang menunjukkan peningkatan dari 2021 ke tahun 2022.

Terdapat empat parameter yang digunakan, masing-masing digital skills, digital culture, digital ethics dan digital safety dengan nilai rata-rata 3,54 diukur pada skala 1 sampai 5.

Literasi digital diartaikan sebagai kemampuan individu dalam mengakses, memahami, membuat, mengomunikasikan, dan mengevaluasi informasi melalui teknologi digital yang bisa diterapkan dalam kehidupan ekonomi dan sosial.

Adapun pada tahun sebelumnya, indeks digital Indonesia ada pada angka 3,49, dimana Kepulan Selayar memiliki skor yang lebih rendah dari capaian di tingkat nasional.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WhatsApp-Image-2024-01-11-at-07.35.08