Hati-hati Bunda, Ini Penyebab Makin Banyak Anak Terkena Diabetes!

admin
Ilustrasi anak sedang bermain (Foto: Istimewa)
Ilustrasi anak sedang bermain (Foto: Istimewa)

JAKARTA, QUARTA.ID – Penyakit diabetes tidak hanya diderita orang dewasa. Anak pun bisa menderita penyakit ini. Bahkan, jumlah anak yang menderita diabetes terus meningkat dari waktu ke waktu.

Diabetes atau kencing manis merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh gangguan sistem metabolisme dalam tubuh sehingga menyebabkan meningkatnya kadar gula di dalam darah. Penyakit ini sangat berbahaya karena tidak bisa disembuhkan dan hanya bisa dikontrol dengan menjaga pola makan dan berat badan agar tidak berlebihan.

Menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), jumlah pasien diabetes anak di 13 kota di Indonesia pada Januari 2023 sebanyak 1.645. Adapun total jumlah anak Indonesia sebanyak 83 juta jiwa. Artinya, prevalensi anak dengan penyakit diabetes pada awal 2023 lalu adalah 2/100.000, atau terdapat 2 orang anak penderita diabetes dalam 100.000 populasi anak.  Padahal, pada 2010 lalu, jumlah prevalensi diabetes anak masih rendah, yakni 0,028/100.000 anak.

Baca Juga:

Apa yang memicu lonjakan kasus diabetes anak? Diabetes pada prinsipnya bisa dihindari, khususnya untuk diabetes tipe 2. Caranya, yakni mengontrol makanan yang dikonsumsi anak. Perlu segera mengurangi kebiasaan anak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat tinggi, gula, minuman bersoda dan makanan siap saji. Pasalnya, kandungan pada makanan tersebut sangat mudah meningkatkan glukosa darah dalam waktu cepat.

Di samping itu, orang tua juga harus memperhatikan berat badan anak serta gaya hidup sehari-hari. Anak harus dibaiasakan dengan gaya hidup aktif melalui berbagai kegiatan fisik.

Diabetes tipe 1 masih menjadi mayoritas kasus di seluruh dunia saat ini yakni mencapai 85%.  Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah karena merupakan kelainan bawaan pada sistem metabolisme tubuh. Untuk diabetes tipe 2 persentasenya sekitar 5-10%. Diabetes tipe 2  bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat, antara lain mengonsumsi makanan dan minuman sehat yang rendah kalori dan lemak. Selain itu, perlu rutin berolahraga dan menjaga berat badan agar selalu ideal.

Dosen pada Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, IPB University, Yulina Eva Riany mengatakan, orang tua harus mulai mengurangi kebiasaan anak untuk mengonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung tinggi karbohidrat, gula dan minuman bersoda maupun makanan siap saji karena bisa meningkatkan glukosa darah dengan cepat.

“Jika anak sudah mengalami overweight apalagi obesitas, ditambah dengan gaya hidup yang tidak aktif, sudah saatnya orang tua mengajak anak mereka beraktivitas fisik secara aktif, melalui berbagai kegiatan fisik, jangan ditunda lagi,”  ujarnya kepada Quarta.id, Selasa (29/8/2023).

Menurutnya, kesadaran orang tua di Indonesia secara umum terhadap pentingnya mengonsumsi gizi seimbang masih sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan kebiasaan orang tua yang pada umumnya membiasakan anaknya mengonsumsi makanan cepat saji tanpa memperhatikan apakah makanan tersebut mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal atau tidak.

“Orang tua sebaiknya harus membiasakan anak untuk mengonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang, yaitu makanan dengan kecukupan karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan sayur-sayuran,” ujarnya.

Yulina mengutip hasil dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2018. Hasilnya menunjukkan sebanyak 61,3% responden mengonsumsi minuman manis lebih dari 1 kali per hari. “Ini merupakan bukti nyata bahwa masyarakat Indonesia memang senang dengan makanan manis-manis,” tandasnya.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WhatsApp-Image-2024-01-11-at-07.35.08