Dukung Pelaksanaan PIN Polio 2024, Ketua TP PKK Kepulauan Selayar: Vaksin Polio Aman dan Halal

Sardi
Ketua TP PKK Kepulauan Selayar, Andi Dwiyanti Musrifah Basli (menggendong anak) turun langsung pada pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 di Kepulauan Selayar. (Foto: Istimewa)
Ketua TP PKK Kepulauan Selayar, Andi Dwiyanti Musrifah Basli (menggendong anak) turun langsung pada pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 di Kepulauan Selayar. (Foto: Istimewa)

SELAYAR, Quarta.id- PKK Kepulauan Selayar menjadi mitra dari Dinas Kesehatan Kepulauan Selayar pada pelaksanan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai langkah strategis Kementerian Kesehatan pasca KLB Polio ini, di Kepulauan Selayar dilakasanakan pada tanggal 23 Juli lalu untuk pemberian dosis pertama, sementara untuk pemberian dosis 2 dilaksanakan dari 12 sampai 20 Agustus.

Ketua TP PKK Kepulauan Selayar, Andi Dwiyanti Musrifah Basli, pada beberapa kesempatan turun langsung mengawal kegiatan PIN Polio 2024 di Kepulauan Selayar, sekaligus melakukan edukasi terkait vaksin polio.

BACA JUGA: PIN Polio di Selayar Berlangsung Mulai 23 Juli, Jangan Biarkan Masa Depan Anak Direnggut Virus Polio!

“Yang jelas, vaksin yang digunakan untuk PIN Polio itu aman dan halal. Masyarakat terutama ibu-ibu tidak perlu khawatir karena ini demi masa depan anak-anak kita,” ungkap Musrifah pada pemberian dosis 2 PIN Polio 2024 di Benteng, Kepulauan Selayar, Senin (19/8/2024).

Musrifah menyebut, vaksin yang digunakan pada PIN Polio 2024 telah melewati serangkaian proses uji klinis sehingga terbukti aman untuk anak.

Senada dengan itu, Direktur Pengawasan Keamanan, Mutu, dan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekusor, dan Zat Adiktif BPOM Nova Emelda menegaskan vaksin polio yang digunakan aman karena sudah mendapat izin edar BPOM. 

BACA JUGA: Ribuan Anak di Kepulauan Selayar Belum Terjangkau Imunisasi pada PIN Polio 2024, Orang Tua Diminta Proaktif

“Vaksin Polio sudah pasti aman, sudah mendapat izin edar di Desember 2023, dan sebelumnya sudah mendapat izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) pada 2020. Jadi pemakaiannya sudah cukup lama,” jelasnya dalam program Kementerian Kesehatan Podcast (Kemencast) di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (8/8/2024) via pom.go.id.

BPOM telah mengevaluasi data-data khasiat, keamanan, dan mutunya. Evaluasi dilakukan bersama pakar yang tergabung dalam Komnas Penilai Obat, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI), dan Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

BACA JUGA: Sulsel Masih Berstatus Rawan Polio, 16.878 Anak Jadi Sasaran PIN Polio di Kepulauan Selayar

“Ini sudah dilakukan uji pra klinis, uji klinis fase 1–3. Banyak sekali data-data yang menjamin vaksin ini aman dan bermanfaat untuk digunakan di manusia,” lanjutnya.

Vaksin yang digunakan pada program PIN Polio saat ini merupakan vaksin polio tetes novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2). Vaksin ini khusus digunakan untuk menanggulangi KLB polio tipe 2.

“Vaksin nOPV2 diproduksi dari virus yang dilemahkan dan memberikan proteksi untuk virus polio strain 2. Sedangkan vaksin iPV berasal dari virus yang dimatikan untuk injeksi virus polio strain 1 dan 3,” kata Nova.

BACA JUGA: Hati-hati Bunda, Ini Penyebab Makin Banyak Anak Terkena Diabetes!

Sementara itu, menjawab isu vaksin polio yang justru menyebabkan lumpuh, Ketua Komnas KIPI Prof Hinky Hindra melalui laman yang sama, menepis hal tersebut.

Menurutnya vaksin Polio yang diproduksi tentunya dengan virus yang dilemahkan untuk merangsang kekebalan pada tubuh terhadap virus Polio. Vaksin ini sudah diuji di laboratorium dan sangat-sangat jarang menyebabkan kelumpuhan. 

Vaksin ini disebut sudah dipakai oleh 235 juta orang di 35 negara dan [di] Indonesia sudah hampir 50 juta dosis.

“Berdasarkan laporan yang masuk dan telah dianalisis Komnas KIPI. Begitu ada laporan KIPI yang serius kami kaji bersama di Komnas KIPI, tidak ada keterkaitan yang dapat membuktikan kelumpuhan yang terjadi disebabkan vaksin Polio. Tidak ada sampai saat ini,” imbuh Hinky.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WhatsApp-Image-2024-01-11-at-07.35.08