Mulai Dilirik Warga Selayar, Ini Potensi Cuan dari Bunga Telang

Ahmad Riadi
Tumbuhan bunga telang atau Clitoria ternatea L..(Foto: Istimewa)
Tumbuhan bunga telang atau Clitoria ternatea L..(Foto: Istimewa)

SELAYAR, Quarta.id- Bunga Telang atau dalam bahasa latin disebut Clitooria ternatea L, adalah tumbuhan perdu yang saat ini sedang hype karena beragam manfaat dan potensinya sebagai komoditas agrobisnis.

Dikutip dari laman Fakultas Kesehatan Universitas Airlangga, fkm.unair.ac.id, bunga telang merupakan tanaman asli Asia tropis termasuk wilayah di anak benua India dan Asia Tenggara (Indonesia, Bangladesh, Malaysia, dan Thailand).

BACA JUGA: Mahasiswa Vokasi Unhas Selayar Bina Nelayan Dusun Subur dengan Alat Pengering Ikan Berbasis IoT

Bunga ini sering dimanfaatkan sebagai pewarna makanan dan minuman alami seperti nasi telang, pie telang, pudding telang bahkan juga sebagai minuman yaitu teh telang.

Bunga telang memiliki banyak kandungan fitokimia. Kandungan fitokimia di dalamnya memberikan manfaat dalam bidang kesehatan seperti antioksidan, antibakteri, anti inflamasi, analgesik, antiparasit, antihistamin, dan meningkatkan sistem imun.

Tidak hanya untuk kesehatan, manfaat bunga telang sebagai sebuah potensi bisnis saat ini mulai dilirik oleh banyak orang, termasuk di Bumi Tanadoang, julukan Kepulauan Selayar.

BACA JUGA: Banyak Tumbuh Liar di Pesisir Selayar, Daun Waru Dibuat Jadi Deterjen oleh Mahasiswa Unhas

Pada beberapa tempat di Kepulauan Selayar, bunga telang ditanam pada halaman rumah atau pada lahan dengan luas yang terbatas.

Hasniati (52), warga Barat Lambongan Kecamatan Bontomatene menanam bunga telang dengan memanfaatkan keberadaan pagar sebagai media untuk tumbuhan tersebut merambat.

“Saya jual ke pengepul setiap habis panen dan dikeringkan,” ucapnya kepada Quarta.id, Senin (18/11/2024).

BACA JUGA: 5 Tahun Kiprah Rumah BUMN Selayar Jadi Lokomotif Pemberdayaan UMKM

Andi Yusri (35) warga Desa Parak, Kecamatan Bontomanai termasuk salah satu warga Kepulauan Selayar yang memanfaatkan bunga telang sebagai sumber pendapatan diluar pekerjaan utamanya sebagai petani.

Ketertarikan Yusri pada usaha bunga telang karena pengelolaannya yang terbilang mudah dan nilai ekonomi bunga telang yang dianggapnya cukup menjanjikan.

“Harga bunga telang basah 20 ribu per kilogram, untuk bunga telang kering sekarang harga Rp 550.000,” ucap Sukri saat diwawancarai Quarta.id, Selasa (19/11/2024).

Suplier bunga telang, baik yang kering ataupun dalam kondisi basah adalah PT Tripper yang base operasionalnya ada di Desa Bungaiya, Kecamatan Bontomatene.

BACA JUGA: Harum Jeruk Selayar dan Manisnya Peluang Agrowisata

“Hanya saja perusahaan (PT Tripper) melakukan survey (quality control) pada lahan, penggunaan pupuk, termasuk cara memetik (panen),” ungkap Sukri yang menanam bunga telang pada lahan seluas 20X16 meter dengan volume kurang lebih 300 pohon.

Baik Hasniati maupun Andi Yusri, mengaku bisa melakukan panen bunga telang setiap dua hari sekali. “Dengan julmah 300 pohon lebih dan dalam kondisi musim hujan, bisa dapat satu kilogram bunga telang kering setiap panen,” ungkap Yusri

Karena caranya yang cukup mudah, siapapun dapat memulai untuk menanam bunga telang, bisa dengan menggunakan biji telang yang sudah dikeringkan atau bibit yang dijual pada toko tani.  

Bunga telang dapat tumbuh dimana saja, baik tanah berpasir ataupun tanah liat. Pada kondisi musim kemarau, tanaman bunga telang perlu mendapatkan treatment khusus dengan penyiraman secara berkala.

Ikuti Kami :
Posted in

BERITA LAINNYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WhatsApp-Image-2024-01-11-at-07.35.08