SELAYAR, Quarta.id- Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dinilai memiliki peran besar dalam sektor perekonomian bangsa.
Per tahun 2023, pelaku UMKM berjumlah sekitar 66 juta. Adapun kontribusi UMKM mencapai 61% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia, setara dengan Rp9.580 triliun.
Laman kadin.id menyebutkan peran besar UMKM di Indonesia yang berhasil menyerap sekitar 117 juta pekerja atau 97% dari total tenaga kerja yang ada.
BACA JUGA: Rumah BUMN dan Komunitas SBSP Dorong UMKM di Kepulauan Selayar Lebih Ramah Lingkungan
Disatu sisi, kita diperhadapkan pada perkembangan zaman yang menuntut inovasi dari para pelaku UMKM. Salah satu diantaranya kemajuan teknologi informasi yang menggeser pola perilaku pasar dan menugharuskan penggiat UMKM untuk terus beradaptasi.
Kondisi ini menjadi salah satu latar belakang kehadiran Rumah BUMN yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dan didukung oleh seluruh perusahaan milik negara.
Rumah BUMN sendiri meruapakan wadah berkumpul dan berinteraksi antara sesama penggiat UMKM sehingga dengan sendirinya akan tercipta proses belajar dan bertukar pikiran.
BACA JUGA: Mahasiswa Vokasi Unhas Selayar Bina Nelayan Dusun Subur dengan Alat Pengering Ikan Berbasis IoT
Data dari rumahbumn.id menyebutkan, saat ini terdapat 250 Rumah BUMN yang aktif beroperasi di seluruh Indonesia dengan UMKM binaan mencapai 600 ribu lebih.
Di Kepulauan Selayar, Rumah BUMN berada di bawah binaan PT PLN dan sudah beroperasi sejak tahun 2019 lalu.
Chief Rumah BUMN Selayar, Wahdani Sariwarsi menyampaikan capaian Rumah BUMN Selayar yang telah membina 421 palaku UMKM dengan 85% pelaku UMKM aktif.
BACA JUGA: BI Sulsel Edukasi ASN dan Ibu-ibu di Selayar, Dari Gaya Hidup Cashless hingga Tren Pinjol
“Di tahun 2024 ini UMKM yang tergabung di Rumah BUMN Selayar mencapai 155 pelaku usaha,” ungkap Wahdani kepada Quarta.id, Selasa (19/11/2024).
Aktivitas yang paling dominan di Rumah BUMN Selayar adalah pelatihan dengan tema berbeda pada tiap penyelenggaraannya. Tema tersebut mulai dari aspek keuangan, pengembangan usaha, digital hingga trik dan tips akses permodalan.
“Pelatihan di tahun 2024 sudah terselenggara sebanyak 30 kali,” ungkap Wahdani.
Pendampingan Legalitas Usaha
Rumah BUMN Selayar dalam perjalanannya terus berusaha mendorong tumbuh kembang pelaku UMKM, salah satunya terkait legalitas usaha dan aspek turunannya.
“Dari seluruh binaan Rumah BUMN Selayar pelaku usaha yang telah memiliki NIB sebanyak 245, PIRT 60, Label Halal 33, terdaftar di BPOM 1, dan terdapat 12 pelaku usaha yang telah memiliki sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI),” ungkap Wahdani.
BACA JUGA: Harum Jeruk Selayar dan Manisnya Peluang Agrowisata
Menurut Wahdani, legalitas usaha penting untuk mendukung citra positif dan mengangkat brand dari produk yang dihasilkan oleh pelaku UMKM.
“Kita menargetkan seluruh UMKM binaan memiliki kelengkapan terkait legalitas sehingga dapat memberi dukungan pada upaya mendorong UMKM naik kelas,” imbuh Wahdani.