BENTENG, Quarta.id- Decoupage adalah salah satu jenis seni dekorasi dengan teknik memotong dan menempelkan guntingan kain atau kertas bersama bahan pelapis (lem atau sejenisnya) sehingga memberikan efek seperti lukisan yang menyatu pada permukaan kayu, logam, kaca, atau medium lainnya..
Dilansir dari laman Decoupage.org, kata decoupage sendiri berasal dari bahasa Perancis “decouper”, yang artinya memotong atau memotong sesuatu.
Dikenal sejak abad ke-18, decoupage kemudian menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia dan dikembangkan oleh para pengrajin.
BACA JUGA: Ini Rekomendasi Camilan Enak Hasil Kreasi UMKM Selayar, Bisa untuk Menu Buka Puasa
Adalah Rumah BUMN Selayar yang sejauh ini concern pada upaya pemberdayaan UMKM, menggelar pelatihan kerajinan decoupage untuk kalangan anak muda ( Gen Z dan Milenial).
Acara berlangsung di Working Space Rumah BUMN di Benteng, Kepulauan Selayar, Rabu (18/6/2025).
Dipilihnya kalangan anak muda, oleh Rumah BUMN Selayar dimaksudkan sebagai upaya mendorong jiwa enterpreneur sejak dini.
“Kita berharap, anak-anak muda terdorong lebih inovatif dan mengenal dunia enterpreneur sehingga kedepan akan lebih banyak wirausahawan muda,” ucap Chief Rumah BUMN Selayar, Wahdani Sariwarsi kepada Quarta.id usai acara.
BACA JUGA: 5 Tahun Kiprah Rumah BUMN Selayar Jadi Lokomotif Pemberdayaan UMKM
Pemateri pada pelatihan ini, Muhammad Ahdi selaku owner Gerai Al Birru menyampaikan prospek decoupage sebagai usaha kerajinan yang menjanjikan.
“Selain mudah dilakukan, material dan bahan bakunya gampang diperoleh, bahkan dari bahan bekas yang oleh sebagian orang sudah tidak bernilai,” ucap Ahdi.
Dirinya juga menyebut, dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, decoupage akan lebih mudah dalam hal pemasaran dan branding.
BACA JUGA: Rumah BUMN dan Komunitas SBSP Dorong UMKM di Kepulauan Selayar Lebih Ramah Lingkungan
“Dengan sentuhan kreatifitas dan keterampilan memanfaatkan media sosial, anak-anak muda berpeluang menjadi pegiat kerajinan decoupage yang menjanjikan,” lanjut Ahdi.
Salah satu peserta pelatihan, Selvi Ramadhani menyampaikan ketertarikannya untuk menekuni kerajinan decoupage setelah mengikuti sesi materi dan praktek.
“Setelah mengikuti pelatihan ini, membuka wawasan saya tentang kerajinan decoupage. Proses pembuatannya ternyata cukup sederhana, namun hasil akhirnya bisa sangat estetik,” ucapnya.
“Decoupage punya potensi untuk jadi kegiatan yang produktif dan bernilai jual,” lanjut siswi MAN 1 Kepulauan Selayar ini.
Decoupage sendiri, dapat diaplikasikan pada berbagai produk kebutuhan, seperti hiasan dinding, tottebag, hiasan meja, hingga casing handphone dan laptop.