Kepulauan Selayar, QUARTA.ID – Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada, yakni sepanjang 99.093 kilometer. Kita memiliki sekitar 17.000 pulau, baik yang berpenghuni maupun yang belum ditinggali oleh manusia. Kekayaan alam yang membuat Indonesia memiliki potensi bahari dan pariwisata yang menjanjikan.
Tak ada yang menyangkal jika Indonesia memiliki banyak destinasi wisata yang bahkan telah menjadi ikon pariwisata dunia, Bali, Raja Ampat dan Lombok misalnya. Diluar itu, terdapat beberapa tujuan wisata yang belum banyak terekspos namun memiliki pesona yang tak kalah menarik dengan tempat – tempat yang telah banyak dikunjungi wisatawan.
Akhir tahun 2022 ini, QUARTA.ID berkesempatan berkunjung ke Kepulauan Selayar di Sulawesi Selatan. Kepulauan Selayar adalah satu-satunya kabupaten di Sulsel yang terletak diluar Pulau Sulawesi. Dari Makassar ke Kepulauan Selayar, dapat ditempuh dengan penerbangan selama kurang lebih 30 menit atau 9 jam jika memilih perjalanan darat dari Makassar, Ibukota Sulawesi Selatan. Kepulauan Selayar adalah gugusan pulau dengan jumlah 130 pulau.
Objek wisata yang paling terkenal di daerah berjuluk Bumi Tanadoang ( pulau menyerupai udang ) adalah Taman Nasional Takabonerate. Taman Nasional Takabonerate yang menjadi salah satu cagar biosfir dunia, merupakan Taman Laut yang memiliki karang atol terbesar ketiga di dunia setelah Kwajifein di Kepulauan Marshal dan Suvadiva di Kepulauan Maldives. Luas atol tersebut sekitar 220.000 hektar dengan terumbu karang yang tersebar datar seluas 500 kilometer persegi.
Selain di Takabonerate, di Pulau Selayar yang menjadi pulau terbesar, terdapat pula beberapa potensi wisata bahari yang tak kalah menariknya. Destinasi yang sempat dikunjungi oleh kami Pantai Pinang. Pantai tersebut memiliki karakter dan daya tarik yang sama, pasir putih, air laut yang jernih dan panorama alam bawah laut yang mempesona.
Pantai Pinang letaknya di pesisir timur Pulau Selayar, untuk sampai ke pantai berpasir putih itu membutuhkan waktu yang relatif lebih lama. Dari kota Benteng anda akan melakukan perjalanan darat selama kurang lebih satu jam ke Pelabuhan Pattumbukang dan melanjutkan perjalanan dengan perahu kecil selama kurang lebih 40 menit.
Dalam perjalanan diatas perahu, anda bisa menikmati panorama laut, memandangi daratan kepulauan Selayar sembari menikmati gemerik air laut di dinding perahu. Di Pantai Pantai Pinang, telah tersedia juga fasilitas penginapan dan penyewaan alat diving yang dikelolah oleh warga asing.
Oleh warga negara asing yang mengelola tempat tersebut, Pantai Pinang disebut dengan Selayar Eco Resort. Selayar Eco Resort adalah tempat ideal untuk anda yang suka berlibur ke tempat yang sedikit privat.
Selayar Eco Resort menawarkan 6 bungalow, dimana untuk setiap bungalow bisa ditempati maksimal 2 orang, sangat cocok untuk anda yang ingin berbulanmadu. Oh iya, di Pantai Pinang terdapat pula sebuah restoran dengan menu sea food yang bisa anda pesan pada pengelola. Terdapat pula menu internasional dari berbagai negara.
Semua bungalow dilengkapi dengan teras besar dan kamar mandi yang bersih, mengikuti standar International. Di tempat itu, seluruh fasilitas kamar dan fasilitas pendukung lainnya menggunakan pembangkit listrik .
Jangan lupa, selain wisata bahari, di Kepulauan Selayar anda dapat pula mengunjungi objek wisata sejarah seperti Gong Nekara di Matalalang ( sekitar 2 km dari kota Benteng ), sebuah gong berukuran raksasa yang merupakan peninggalan sejarah dari Dinasti Ming. Adapula Jangkar Raksasa di kampung Padang ( 7 km dari kota Benteng ) yang diyakini sebagai peninggalan para saudagar yang berkunjung ke Kepulauan Selayar dengan kapal laut.