SELAYAR, Quarta.id- Kepulauan Selayar menempati urutan ke-2 prevalensi stunting di Sulawesi Selatan di bawah Kabupaten Enrekang.
Data tersebut merujuk pada publikasi yang dirilis oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Sulsel pada Juli 2024 lalu.
Laporan semester 1 tahun 2024 tersebut dimuat pada website Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sulsel, bappelitbangda.sulselprov.go.id.
Berdasarkan analisis tersebut terdapat 13 kabupaten/kota yang angka prevalensi stuntingnya mengalami penurunan, salah satunya adalah Kabupaten Kepulauan Selayar yang turun menjadi 31,3%, dimana pada tahun 2022 lalu mencapai 32,1%.
Meski demikian, Kepulauan Selayar masih menempati dua besar dalam hal prevalensi stunting di bawah Kabupaten Enrekang pada semester 1 tahun 2024 ini.
Enrekang menjadi salah satu diantara 11 Kabupaten/Kota yang angka prevalensi stunting-nya mengalami kenaikan pada laporan terakhir tersebut, yaitu sebesar 34,9%.
BACA JUGA: CSR Pelindo Sasar Persoalan Stunting di Sulawesi Selatan
Disatu sisi, Pemda Kepulauan Selayar terus melakukan langkah strategis dalam rangka menurunkan angka stunting dengan melibatkan berbagai stakeholder, diantaranya PKK.
Tim Penggerak PKK Kabupaten Kepulauan Selayar pada Sabtu (16/11/2024), menggelar Sosialisasi Penanganan, Pencegahan dan Penurunan Stunting Bagi Kader Pengelola Rumah Gizi.
Dikutip dari kepulauanselayarkab.go.id, kegiatan ini digelar di Sekretariat PKK Kab. Kepulauan Selayar, dan dihadiri oleh Ketua TP PKK Kabupaten Andi Dwiyanti Musrifah Basli.
BACA JUGA: Sulsel Masih Berstatus Rawan Polio, 16.878 Anak Jadi Sasaran PIN Polio di Kepulauan Selayar
“Sangat diharapkan melalui kegiatan ini para kader lebih memahami konsep rumah gizi dan lebih inovatif dalam memberikan pelayanan sehingga selayar terbebas dari stunting” ujarnya
Musrfiah berharap PKK harus berperan aktif dalam mencegah stunting, salah satunya dengan meningkatkan pemahaman tentang stunting bagi seluruh komponen.
“Stunting merupakan masalah serius yang harus dikerja bersama. Tak hanya pemerintah daerah, tapi juga seluruh elemen masyarakat untuk ikut ambil peran demi menurunkan angka stunting” ucapnya dikutip dari sumber yang sama.
BACA JUGA: Hati-hati Bunda, Ini Penyebab Makin Banyak Anak Terkena Diabetes!
Rumah Gizi pada 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, dicanangkan pada tahun 2023 lalu oleh PKK Sulawesi Selatan.
Rumah gizi adalah pusat rehabilitasi gizi yang memberikan layanan gizi komprehensif kepada anak-anak yang mengalami masalah gizi, seperti gizi buruk, kekurangan yodium, dan stunting.